Sunday, April 13, 2014

Be bossy around all the time, Voila, you let yourself down.

Apa sih maksud judulnya? Well, it's all about being the bossy one and control everybody's around.

I am sure that all of you, pernah melakukannya walau jarang - jarang. Contoh gampangnya nih:

Aku tuh sabar banget loh ngadepin kamu, kok bisa - bisanya kamu gak sesabar itu. Mbok kaya aku gini lho, yang blablabla
Aku tuh udah baik banget sama kamu dengan cara beliin kamu barang - barang yang kamu pengen loh, kamu kok bahkan cuman nganterin aku ke kampus aja gak mau. Mbok kaya aku gini loh, yang selalu blablabla
Kamu kok gitu sih, aku kan pengennya kamu gini. Bisa ngimbangin aku blablabla, 

Gampangannya sih gitu.
Aku tegaskan lagi, sekali lagi dan lagi lagi mungkin nantinya, bahwa, SEMUA ORANG ITU BERBEDA, THAT'S WHY WE'RE SPECIAL. Maksudku berbeda adalah ya berbeda, walaupun mungkin ada beberapa juga yang hampir mirip sifatnya, hampir mirip personality nya, tapi tetep aja, BEDA.
Makanya kita gabisa maksain semua orang untuk jadi seperti kita, untuk memperlakukan kita sesuai kita memperlakukan mereka. Mungkin aja, once kamu udah berbuat baik banget sama orang (menurutmu) kemudian dia kok rasanya ga ada bales - balesannya ke kamu. Ada dua alasan, dia emang gatau terima kasih, atau dia membalasnya dengan cara yang berbeda yang bahkan kamu gak sadar kamu sudah nerima kebaikan dia. See? Fokus ke alasan yang terakhir.

Beberapa orang merasa perbuatan baiknya ga ada balesannya sama sekali. Okay, emang sih kita diajarin untuk ikhlas, tapi ingat juga kan ungkapan 'berbuat baiklah maka orang akan baik juga sama kamu'. Gitudeh. Sekarang cubaak direnungi lagi, re-think dan mulai belajar buat be thankful sekaligus ikhlas. GAK SEMUA ORANG BERBUAT BAIK DENGAN CARA YANG SAMA SEPERTI KAMU BERBUAT BAIK.

Pernah suatu kali, aku protes sama seseorang. Kok kamu gini sih kok kamu gitu sih kalau sama orang kamu tu kok gak bla bla bla, dan dia menjawab dengan satu kalimat yang bikin aku langsung tersadar bahwasanya orang2 di dunia ini ada banyak banget dan sifatnya pun ada banyak juga sebanyak bulu keteknya pacarku, "Gak semua orang harus bersifat kayak kamu, kan?", i was gonna yelling at that person again, but then aku langsung tertohok dan, DAMN, selama ini aku seperti itu ya? memaksakan orang buat bersifat kaya aku ya? buat menuruti apa yang aku bilang ya?

Terkadang emang rasa egois gak bisa dilawan, apalagi pas lagi galau skripsi (iyah, aku tau rasanya). Semua orang tampak sama tapi tak sama, eh, semua orang tampak salah di mata kita. Ada yang ngetuk pintu kamar aja bawaannya pengen bukain sambil dikasih oleh - oleh ranjau darat. Orang - orang di timeline kayanya cerewet semua gitu, bawaannya pengen unfollow aja gitu semuanya. Yang diwassap gak bales2, rasanya pengen nelponin, neror terus - terusan dari wartel. Gitu. Salaaaah aja semuanya. Bodoooh aja semuanya. Gak understand banget ajaaa semuanya. Gak sesuai sama order kitaa jaa.
Nah itu tuh gejala - gejala bossy around itu tadi, rasanya semua orang adalah orang bodoh dan kita adalah socrates yang ngasih pemikiran2 dan juga pengetahuan sama mereka. 
Tapi balik lagi, egois itu hanya perasaan sesaat yang bila dituruti akan menjadi penyesalan di akhir nanti, akan jadi penyesalan yang tak berujung di kemudian waktu. Yang paling penak adalah mikir positip, walau angel. Angel biyangeti, semacam sesusah menelan makanan ketika kamu pancingen ataupun sariawan.

Maka kalau misal lagi jadi orang yang bossy nih, mending kamu cepet2 mikir deh, kamu suka gak digituin hayoooo, suka gaaak? Karena untuk maksain / nuntut orang buat kaya apa yang kamu pengen tuh biasanya nanti jatohnya malah kecewa. Nunggu kesadaran ajeee, itu pun kalau dia sadar dan kalau kamu sabar. Kalau enggak yaaa, yaudah sih, pergi aja. Cari orang2 yang mau dibentuk sama kamu, atau bahkan yang lebih baik, berubah jadi lebih baik bareng sama kamu. Ceileh.

P.S.: kecuali kalau kamu emang bos perusahaan gede, atau bos di salah satu EO beken, atau bos peternakan ayam, bos perkebunan bakso, bos restoran apung, or whatsoever. 

No comments:

Post a Comment